Meskipun saat ini bisnis pulsa multi operator lintas wilayah sedang menghadapi tantangan besar karena kebijakan regionalisasi yang diterapkan operator besar, namun pemain lama dan pemain baru yang mencoba mengembangkan jaringan dengan memanfaatkan produk pulsa isi ulang semakin bertambah. Selalu muncul pertanyaan ke saya, bagaimana cara memilih jaringan pulsa isi ulang yang baik? Sebuah pertanyaan sederhana yang harus dijawab dengan jujur dan obyektif.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus kembali pada tujuan awal pembentukan bisnis jaringan. Bisnis jaringan dibentuk harus dengan tujuan untuk keuntungan bagi pada anggotanya. Agar anggota jaringan mendapatkan keuntungan, maka pengelola menetapkan marketing plan jaringan sebagai aturan main dalam pembagian bonus-bonus baik yang berasal dari pengembangan jaringan maupun transaksi di dalam jaringan.
Setidaknya ada 4 sistem perhitungan dan pembagian bonus yang dapat dipilih oleh sebuah pengelola jaringan. Tentu akan sulit membuat perbandian antara dua jaringan atau lebih, jika marketing plan masing-masing berbeda. Setiap sistem yang dipilih tentu memiliki kelebihan dibanding yang lain, pada saat yang sama juga memiliki kelemahan dibanding yang lain. Karena sulitnya membuat perbandingan marketing plan, maka saya menggunakan kriteria sederhana untuk mengukur apakah sebuah jaringann tersebut murni melakukan bisnis pulsa isi ulang atau sekedar memanfaatkan produk pulsa isi ulang agar lebih mudah merekrut anggota baru.
Dua pertanyaan sederhana yang dapat digunakan sebagai kriteria bisnis pulsa isi ulang adalah :
1) Apakah anggota bisa mendapat keuntungan JIKA SEMATA-MATA hanya memakai atau menjual produk TANPA merekrut anggota baru?; DAN
2) Apakah anggota dipaksa untuk menimbun deposit pulsa dalam jumlah banyak?
Dengan 2 kriteria sederhana di atas, Anda bisa mengabaikan uraian marketing plan yang panjang lebar dengan berbagai istilah yang mungkin juga susah dipahami secara mulah. Oleh karena itu, mari kita bahas 2 kriteria tersebut di atas dengan lebih detail.
Apakah anggota bisa mendapat keuntungan JIKA SEMATA-MATA hanya memakai atau menjual produk TANPA merekrut anggota baru?
Kriteria pertama ini adalah kriteria bagi anggota yang merasa pesimis untuk bisa merekrut anggota lain, oleh karena itu kriteria ini digunakan dengan asumsi anggota yang bersangkutan sama sekali tidak memiliki downline, baik yang direkrut langsung maupun limpahan dari upline/sistem di atasnya. Yang menjadi kriteria adalah keuntungan atas pemakaian sendiri atau penjualan produk. Keuntungan adalah tambahan manfaat ekonomi yang dalam skala besar bisa disebut sebagai penghasilan dan merupakan obyek pajak penghasilan setelah memenuhi kriteria tertentu. Karena bisnis ini bergerak dalam lingkup pribadi, maka sekedar penghematan saja tidak merupakan penghasilan bagi orang yang bersangkutan. Agar anggota dapat memperoleh keuntungan dari pemakaian atau penjualan produk, maka marketing plan yang disusun harus memenuhi syarat :
(a) memberikan bonus atas transaksi pribadi masing-masing anggota; dan/atau
(b) menetapkan harga jual kepada anggota yang lebih rendah dibandingkan harga pasar
sehingga anggota memiliki peluang mendapatkan keuntungan tunai dari selisih antara harga jual ke orang lain dengan harga beli dari jaringan.
Jika sebuah jaringan tidak memberikan kesempatan tersebut di atas, atau peluang memperoleh bonus hanya jika seseorang bisa merekrut anggota baru, maka jaringan dimaksud sebenarnya hanya menggunakan produk pulsa isi ulang sebagai kedok bagi sebuah sistem yang lain.
Apakah bonuspulsa.com memenuhi kriteria ini ? Jawabnya YA, karena bonuspulsa.com memberikan bonus atas transaksi pribadi anggota dan menetapkan harga jual ke anggota di bawah harga jual melalui sistem penjualan konvensional.
Apakah anggota dipaksa untuk menimbun deposit pulsa dalam jumlah banyak?
Kriteria kedua ini adalah kriteria bagi anggota yang merasa optimis bisa mengembangkan jaringan.Semakin besar jaringan, maka semakin besar potensi bonus yang akan diperoleh. Karena bisnis ini bertujuan untuk mencari keuntungan, maka bonus yang diperoleh dari jaringan harus bisa ditunaikan melalui pencairan ke rekening bank anggota. Ada 3 cara jaringan pulsa isi ulang membayarkan bonus kepada anggotanya, yaitu :
a) menambahkan bonus ke deposit pulsa dan tidak memberikan hak mencairkan ke rekening bank;
b) menambahkan bonus ke deposit pulsa dan memberikan hak mencairkan ke rekening bank;
c) langsung mencairkan sebagian bonus ke rekening dan menambahkan sebagian bonus ke deposit pulsa.
Berkaitan dengan cara pembayaran bonus, maka kita harus kembali pada filosofi dasar bisnis pulsa isi ulang. Bisnis pulsa isi ulang adalah bisnis merubah cara belanja, bukan bisnis mengajak orang menjadi pedagang pulsa, meskipun hal ini juga dimungkinkan. Oleh karena itu, jaringan yang baik adalah jaringan yang tidak memaksakan anggotanya menimbun deposit pulsa dalam jumlah banyak melebihi kebutuhan normal untuk pemakaian pribadi dan keluarga. Dengan asumsi seorang anggota berhasil mengembangkan jaringan dan mendapatkan bonus dalam jumlah yang banyak, maka kembali pada cara tersebut di atas :
a) jaringan yang tidak memberikan hak mencairkan bonus ke rekening berpotensi memaksa anggotanya menimbun deposit dalam jumlah banyak;
b) jaringan yang memberikan hak mencairkan bonus ke rekening memberikan keleluasaan kepada anggotanya untuk memiliki saldo deposit secukupnya;
c) jaringan yang menambahkan sebagian bonus ke deposit pulsa berpotensi memaksa anggotanya menimbun deposit dalam jumlah banyak.
Apakah bonuspulsa.com mewajibkan anggotanya menimbun bonus deposit dalam jumlah banyak? TIDAK. Bonuspulsa.com memberikan kesempatan anggota untuk mencairkan bonus ke rekening hanya dengan syarat saldo setelah pencairan sebesar Rp 50.000,- Dengan ketentuan ini, maka anggota bisa maksimal memanfaatkan bonusnya, dapat mengatur saldo deposit dalam jumlah seperlunya dan terhindar dari resiko finansial yang mungkin menimpa jaringan.
0 komentar:
Post a Comment